TANDA TANDA GOLONGAN YANG SELAMAT
TANDA TANDA GOLONGAN YANG SELAMAT
Golongan Yang Selamat jumlahnya sangat sedikit di tengah banyaknya Umat Manusia .
Tentang keadaan mereka, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Keuntungan besar bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang shalih
di lingkungan orang banyak yang berperangai buruk, orang yang
mendurhakainya lebih banyak daripada orang yang menta'atinya." (HR.
Ahmad, hadits shahih)
Dalam Al-Qur'anul Karim, Allah memuji mereka dengan firmanNya,
"Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur." (Saba': 13)
Golongan Yang Selamat banyak dimusuhi oleh manusia, difitnah dan dilecehkan dengan gelar dan sebutan yang buruk.
Nasib mereka seperti nasib para nabi yang dijelaskan dalam firman Allah,
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang
indah-indah untuk menipu (manusia)." (Al-An'am: 112)
Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam misalnya, ketika mengajak kepada tauhid,
oleh kaumnya beliau dijuluki sebagai "tukang sihir lagi sombong".
Padahal sebelumnya mereka memberi beliau julukan "ash-shadiqul amin",
yang jujur dan dapat dipercaya.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
ketika ditanya tentang Golongan Yang Selamat, beliau menjawab, "Mereka
adalah orang-orang salaf dan setiap orang yang mengikuti jalan para
salafush shalih (Rasulullah, para sahabat dan setiap orang yang
mengikuti jalan petunjuk mereka)."
Hal-hal di atas adalah
sebagian dari manhaj dan tanda-tanda Golongan Yang Selamat. Pada
pasal-pasal berikut akan dibahas masalah akidah Golongan Yang Selamat
yaitu golongan yang mendapat pertolongan. Semoga kita termasuk mereka
yang berakidah Firqah Najiyah (Golongan Yang Selamat) ini, Amin.
GOLONGAN YANG MENDAPAT PERTOLONGAN (THA'IFAH MANSHURAH)
Untuk mendapat jawaban, siapakah Tha'ifah Manshurah yang bakal mendapat pertolongan Allah, marilah kita ikuti uraian berikut:
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang memperjuangkan kebenaran,
tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka, sehingga datang
keputusan Allah." (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Jika penduduk Syam telah rusak, maka tak ada lagi kebaikan di antara
kalian. Dan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mendapat
pertolongan, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka,
sehingga datang hari Kiamat." (HR. Ahmad, hadits shahih)
Ibnu Mubarak berkata, "Menurutku, mereka adalah ashhabul hadits (para ahli hadits)."
Imam Al Bukhari menjelaskan, "Menurut Ali bin Madini mereka adalah ashhabul hadits."
Imam Ahmad bin Hambal berkata, "Jika golongan yang mendapat pertolongan
itu bukan ashhabul hadits maka aku tidak mengetahui lagi siapa
sebenarnya mereka."
Imam Syafi'i berkata kepada Imam Ahmad
bin Hambal, "Engkau lebih tahu tentang hadits daripada aku. Bila sampai
kepadamu hadits yang shahih maka beritahukanlah padaku, sehingga aku
bermadzhab dengannya, baik ia (madzhab) Hijaz, Kufah maupun Bashrah."
Dengan spesialisasi studi dan pendalamannya di bidang sunnah serta
hal-hal yang berkaitan dengannya, menjadikan para ahli hadits sebagai
orang yang paling memahami tentang sunnah Nabi Shallallahu'alaihi
wasallam, petunjuk, akhlak, peperangannya dan berbagai hal yang
berkaitan dengan sunnah.
Para ahli hadits semoga Allah Subhanahu
wata'ala mengumpulkan kita bersama mereka tidak fanatik terhadap
pendapat orang tertentu, betapa pun tinggi derajat orang. tersebut.
Mereka hanya fanatik kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Berbeda halnya dengan mereka yang tidak tergolong ahli hadits dan
mengamalkan kandungan hadits. Mereka fanatik terhadap pendapat imam-imam
mereka padahal para imam itu melarang hal tersebutsebagaimana para ahli
hadits fanatik terhadap sabda-sabda Rasulullah. Karenanya, tidaklah
mengherankan jika ahli hadits adalah golongan yang mendapat pertolongan
dan Golongan Yang Selamat.
Khatib Al-Baghdadi dalam kitab
Syarafu Ashhabil Hadits menulis, "Jika shahibur ra'yi disibukkan dengan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya, lalu dia mempelajari
sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, niscaya dia akan
mendapatkan sesuatu yang membuatnya tidak membutuhkan lagi selain
sunnah.
Sebab sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
mengandung pengetahuan tentang dasar-dasar tauhid, menjelaskan tentang
janji dan ancaman Allah, sifat-sifat Tuhan semesta alam, mengabarkan
perihal sifat Surga dan Neraka, apa yang disediakan Allah di dalamnya
buat orang-orang yang bertaqwa dan yang ingkar, ciptaan Allah yang ada
di langit dan di bumi.
Di dalam hadits terdapat kisah-kisah
para nabi dan berita-berita orang-orang zuhud, para kekasih Allah,
nasihat-nasihat yang mengena, pendapat-pendapat para ahli fiqih,
khutbah-khutbah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dan
mukjizat-mukjizatnya...
Di dalam hadits terdapat tafsir
Al-Qur'anul 'Azhim kabar dan peringatan yang penuh bijaksana,
pendapat-pendapat sahabat tentang berbagai hukum yang terpelihara …
Allah menjadikan ahli hadits sebagai tiang pancang syari'at. Dengan
mereka, setiap bid'ah yang keji dihancurkan. Mereka adalah pemegang
amanat Allah di tengah para makhlukNya, perantara antara nabi dan
umatnya, orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam me-melihara kandungan
(matan) hadits, cahaya mereka berkilau dan keutamaan mereka senantiasa
hidup.
Setiap golongan yang cenderung kepada nafsu jika sadar
pasti kembali kepada hadits. Tidak ada pendapat yang lebih baik selain
pendapat ahli hadits. Bekal mereka Kitabullah, dan Sunnah Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam adalah hujjah (argumentasi) mereka.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kelompok mereka, dan kepada
beliau nisbat mereka, mereka tidak mengindahkan berbagai pendapat,
selain merujuk kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam.
Barangsiapa menyusahkan mereka, niscaya akan dibinasakan oleh Allah, dan
barangsiapa memusuhi mereka, niscaya akan dihinakan oleh Allah."
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk kelompok ahli hadits. Berilah kami
rizki untuk bisa mengamalkannya, cinta kepada para ahli hadits dan bisa
membantu orang-orang yang mengamalkan hadits.

No comments:
Post a Comment