[Semangat di atas ikatan keimanan di antara kaum muslimin]
[Semangat di atas ikatan keimanan di antara kaum muslimin]
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka
perbaikilah (damaikanlah) hubungan antara kedua saudaramu (yang
berselisih), dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian diberi rahmat“.
(QS. Al-Hujurat: 10)
Dari sini bererti memutus hubungan (di antara kaum muslimin) adalah dosa besar di antara dosa-dosa besar yang ada.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Dibukakan pintu-pintu surga pada hari isnin dan
khamis, maka diampuni setiap hamba yang muslim selama tidak berbuat
syirik kepada Allah, kecuali seseorang yang terdapat kebencian pada
saudaranya, lalu dikatakan: Perhatikanlah oleh kalian sampai mereka
berdua berdamai. Perhatikanlah oleh kalian sampai mereka berdua
berdamai.” (HR. Muslim).
Sesungguhnya seorang muslim yang
muwahhid (bertauhid) lagi jujur ketauhidannya, tidak akan membenci dan
hasad (dengki) kepada saudaranya. Jika saudaranya merasakan sakit, maka
ia pun merasakan hal yang sama. Bahkan ia pun akan merasakan bahagia
jika saudaranya bahagia. Ia akan berusaha menjaga dirinya dari sekecil
mungkin berbuat salah kepada saudaranya.
(hazim faiz said) — at Sana'a ,Yaman.
No comments:
Post a Comment