Friday 7 December 2012

Isu syiah kini dilupakan?

isu gaza oleh yahudi kian hangat diperkatakan?

namun isu Syiah semakin dilupakan...ingatkah lagi:

1) kekejaman syiah di Yaman, Syria, iraq, afghanistan , iran terhadap komuniti sunni.
2) Kuwait yang dahulunya parlimen dikuasai golongan sunni...berita terkini dilaporkan golongan syiah menguasai kerusi parlimen.

- adakah mereka ini merupakan barisan tentera2 dajjal?
- adakah mereka ini perlu dij

adikan kawan?

Jwapannya: tidak..kenapa???? alasannya,......

“Ya Allah, semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Muhammad dan keluarganya, laknatlah kedua berhala Quraisy (Abu Bakr dan Umar), setan dan thaghut keduanya, serta kedua putri mereka….”
Yang dimaksud dengan kedua putri mereka adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah dan Hafshah (pen). (Dinukil dari kitab al-Khuthuth al-‘Aridhah, hlm. 18, karya as-Sayyid Muhibbuddin al-Khatib)

Adakah layak mereka digelar muslim? setelah mereka menghina sahabat Nabi sallallahu'alaihi wasallam....

Mereka juga berkeyakinan bahwa Abu Lu’lu’ah al-Majusi, si pembunuh Amirul Mukminin ‘Umar bin al-Khaththab, adalah seorang pahlawan yang bergelar “Baba Syuja’uddin” (seorang pemberani dalam membela agama). Hari kematian ‘Umar dijadikan sebagai hari “Iedul Akbar”, hari kebanggaan,, hari kemuliaan, kesucian, hari barakah, serta hari sukaria. (al-Khuthuth al-‘Aridhah, hlm. 18)

Pelik? kenapa abu lu'luah yang dibela mereka ? ada orang syiah kata "ini khilaf je, yang penting kita kena jatuhkan kerajaan zalim walaupun ia dipimpin oleh orang islam sendiri. Ramai pula yang menyokongnya seolah2 mereka ini mementingkan ukhwah daripada akidah syiah yang sudah menyeleweng.

Apa hujah ulama tentang syiah?

1. Al-Imam ‘Amir asy-Sya’bi berkata, “Aku tidak pernah melihat kaum yang lebih dungu dari Syi’ah.” (as-Sunnah, 2/549, karya Abdullah bin al-Imam Ahmad)

2. Al-Imam Sufyan ats-Tsauri t ketika ditanya tentang seseorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar , beliau berkata, “Ia telah kafir kepada Allah .” Kemudian ditanya, “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata, “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)

3. Al-Imam Ahmad bin Hanbal t berkata, “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah ) itu sebagai orang Islam.” (as-Sunnah, 1/493, karya al-Khallal)

4. Al-Imam al-Bukhari berkata, “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi (penganut Jahmiyah, red.) dan Rafidhi (penganut Syiah Rafidhah, red.), atau di belakang Yahudi dan Nashara (yakni sama-sama tidak boleh, red.). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka.” (Khalqu Af’alil ‘Ibad, hlm. 125)

5. Al-Imam Abu Zur’ah ar-Razi berkata, “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari sahabat Rasulullah n, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu karena Rasul bagi kita adalah haq dan Al-Qur’an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah para sahabat Rasulullah n. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para sahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah (orang-orang zindiq).” (al-Kifayah, hlm. 49, karya al-Khathib al-Baghdadi)

Semoga Allah melindungi kita dripada taqiyyah syiah...
 
 
 

No comments: