Friday 23 November 2012

Iman yang suci

Iman Yg Suci.

Iman yg suci adalah Iman yang tidak dicampuri dengan kesyirikan sedikitpun, sebagaimana firman Allah ta’ala:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang mendapatkan keamanan dan hidayah.” [Al-An'am: 82]

Kezaliman dalam

ayat di atas adalah kesyirikan, sebagaimana dijelaskan dalam hadith:

عَنْ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتِ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ} قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّنَا لاَ يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ لَيْسَ كَمَا تَقُولُونَ {لَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ} بِشِرْكٍ أَوَلَمْ تَسْمَعُوا إِلَى قَوْلِ لُقْمَانَ لاِبْنِهِ {يَا بُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, beliau berkata, ‘Ketika turun firman Allah ta’ala, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman,” kami mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, siapa diantara kami yang tidak menzalimi dirinya sendiri?’
Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
‘Kezaliman yang dimaksud tidak seperti yang kalian katakan, tetapi “…dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman,” maksudnya dengan kesyirikan, tidakkah kalian mendengar ucapan Luqman kepada anaknya, “Wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu adalah kezaliman yang besar”.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Kesimpulannya, mereka tidak benar-benar menyembah Allah ta’ala, tidak juga beriman kepada-Nya, sebab mereka masih membolehkan kesyirikan, kerana prinsip mereka tidak boleh menyalahkan siapa pun meskipun perbuatan syirik dan kekafiran.

No comments: