Sunday 6 January 2013

khas kepada pengadu2 domba

Untuk yang masih suka melanggar kehormatan saudara muslimnya dengan menyebar berita2 yang dia sendiri tidak mengetahui hakekat kebenarannya. Perlu diingatkan agar mendahulukan apa yang diketahuinya dengan pasti, diatas berita-berita yang tidak diketahuinya dengan pasti.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا: قِيْلَ وَقَالَ, وَإِضَاعَةَ الْمَالِ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ
Sesungguhnya Allah membenci tiga hal untuk kalian: Qila wa qola (katanya, katanya atau desas desus), membuang-buang harta, dan banyak bertanya (hal yang tidak penting). (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud).

اَلْيَقِيْنُ لَا يُزَالُ بِا لشَّكِّ

" Keyakinan tidak bisa dikalahkan dengan adanya keraguan”

Al-yaqin la yuzal bi al-syak, adalah sebuah kaidah fiqh. Imam An-Nawawi dalam kitabnya: Syarh Shahih Muslim hal 91 menyatakan bahwa, YAKIN secara sederhana dimaknai sebagai ketetapan hati (Thuma’ninah al-qalb) atas suatu KENYATAAN atau REALITAS tertentu. Lawan kata dari yakin adalah syak. Adapun yang di maksud dengan al-syak disini adalah suatu pertentangan antara kepastian dengan ketidak-pastian dengan kekuatan yang sama.
Kaidah ini dibangun salah satunya atas dasar firman Allah Ta'ala: Dalam QS. Yunus ayat 36 yang berbunyi : "dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan". Ayat ini pada mulanya menyoroti karakter orang-orang musyrik yang seringkali berpegang pada prasangka-prasangka yang tidak bisa di buktikan kebenarannya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Da’maa yuriibuka, ilaa maa laa yariibuk" . ”Tinggalkan apa yang meragukanmu, (beralihlah) kepada apa yang tidak meragukanmu.” (Arba’in Nawawi No. 11)

Aplikasi kaidah ini banyak sekali, yang intinya: KITA DAHULUKAN APA YANG NYATA MENJADI KEYAKINAN, DIATAS PRASANGKA YANG BERDASAR KEMUNGKINAN.

No comments: